Minggu, 08 Maret 2015

Masyarakan Gotong Royong dengan Mahasiswa KKN




KM. Walet Selatan.
Mahasiswa KKN dari STKIP Bima dan masyarakat Desa Kuta pada hari selasa dan rabu (4/3) menggelar kegiatan gotong Royong untuk memperbaiki dua jembatan di lingkungan setempat yang rusak beberapa waktu lalu akibat dilewati oleh kendaraan yang memiliki beban lebih dari kapasitas jembatan.


Pemerintah Desa hanya menyiapkan bahan berupa Semen dan kawat besi, sisanya seperti batu, pasir di swadayakan oleh masyarakat dan Mahasiswa Kkn dengan mengambil di sungai disekitar lingkungan desa.

Masyarakat setempat sangat antusias bekerjasama dengan Mahasiswa KKN dan Pemerintah Desa, karena perbaikan jembatan tersebut bersentuhan langsung dengan keburuhan mereka, hal ini dibuktikan dengan terlibatnya berbagai elemen masyarakat dan Pemuda, tidak lupa pula para ibu-ibu hadir untuk membantu menyiapkan santapan siang bagi laki-laki, tidak mengherankan jika ibu-ibu langsung mengumpulkan masing-masing setiap kebutuhan dapur.

Ditengah berlangsungnya perbaikan jembatan tersebut, terdapat suasana yang jarang ditemukan di masa sekarang yaitu kebersamaan berbagai elemen masyarakat, suasana canda-tawa, saling berpantun antara ibu-ibu dengan bapak-bapak, yang muda-mudi saling menggoda mengiringi setiap ayunan tangan dan alat-alat yang digunakan untuk bergotongroyong. Sementara yang lainya mencari kelapa muda untuk dinikmati bersama.

Dengan suasana yang penuh canda-tawa tidak terasa pekerjaan dapat terselesaikan sebelum tengah hari, sementara ibu-ibu juga sudah selesai menyiapkan santapan siang. Saat menyantap hidangan pun terselip guyonan-guyonan ringan.

Bagi masyarakat desa, gotong royong atau istilah yang biasa disebut dengan Rawi Rasa ini memiliki standar Penilaian tersendiri bagi masing masing individu, sebab jika setiap individu masyarakat yang tidak ikut serta dalam Rawi Rasa maka sanksi sosial tentunya tetap akan ada, masyarakat lainya tidak akan ikut serta setiap kegiatan individu yang tidak ikut serta dalam Rawi Rasa.

Mudah-mudahan kegiatan Rawi Rasa akan senantiasa ada dan tertanam dalam diri setiap individu masyarakat, terutama para pemuda dan generasi yang akan datang. (ArtMbojo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah dengan Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar