Senin, 25 Maret 2019

30 KIM Ikuti Pelatihan Pasar Kampung Online



KIM,Parado- Sebanyak 30 Orang, peserta yang merupakan perwakilan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Se-Kabupaten Bima, mengikuti Peningkatan Kapasitas SDM Pelatihan Pasar Kampung Online, Kerjasama Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB dan Diskominfostik Kabupaten Bima Senin (25/3) di Gedung PKK Kabupaten Bima.

Pelatihan yang dipandu langsung oleh Kepala Dinas Kominfostik kabupaten Bima, H.Abdul Wahab Usman, SH, M.Si, menampilkan dua narasumber yaitu Fairuz Abadi, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfotik Provinsi NTB dan Nasrin, Pengusaha bisnis Jamu Moringa (daun kelor) merupakan Putra asli kelahiran Kilo Dompu.
            
eningkatan kapasitas ini penting untuk bisa memahami perkembangan teknologi informasi dimana KIM juga harus terus-menerus memperbaiki diri.
              
Dikatakan Wahab, ke depan KIM juga diharapkan bersama sangat mendukung gerakan literasi yang sudah dicanangkan oleh pemerintah daerah.
        
Masih dalam kaitannya dengan peningkatan kapasitas ini, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kominfotik sudah melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas ASN dan juga perangkat teknologi informasi dengan melakukan pemasangan 20 website perangkat daerah dan pelatihan SDM jurnalis di seluruh perangkat daerah.
            
Upaya ini ada yang berhasil, namun ada yang belum dan dipengaruhi oleh pemahaman pimpinan terhadap pentingnya perkembangan teknologi informasi". Jelas Wahab.
           
Wahab juga berharap agar ke depan Diskominfotik NTB tetap memberikan bimbingan bagi peningkatan kapasitas dan pengetahuan anggota KIM dan Kampung media di Kabupaten Bima.
         
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfotik Provinsi NTB,  Fairuz Abadi dalam pemaparannya mengatakan bahwa saat ini kegiatan "startup" atau kegiatan yang mempunyai nilai ekonomi secara online menjadi aktivitas yang cukup diperhitungkan.
   
Keberadaan Kampung Media dan  KIM secara bertahap telah berhasil mendorong dari tradisi ngobrol ke tradisi bisnis.
        
"Saat ini, pengunjung blog Kampung media berkisar antara 25 ribu hingga 30 ribu pengunjung perhari karena dianggap mampu menyebarkan informasi secara bertanggung jawab dan menyampaikan kebaikan". Kata Fairuz.(KIM)



Modal Daun Kelor, Bisnis Jamu Merambah ke Manca Negara



KIM,Parado- Nasrin H. Muhtar, seorang pengusaha jamu yang cukup sukses,  dihadapan 30 peserta yang merupakan perwakilan dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Se-Kabupaten Bima, mengikuti Peningkatan Kapasitas SDM Pelatihan Pasar Kampung Online Senin (25/3) di Gedung PKK Kabupaten Bima, berbagi pengalaman dengan para peserta.

Hadir sebagai Narasumber, Nasrin mengatakan,  sebagai pemilik produk Jamu  Sasak, Samawa, Mbojo Dompu (Sasambodom), Teh Moringa Kilo Dompu (KIDOM), Tri Utami Jaya mengungkapkan telah menjual lebih dari 12 produk,Ungkapnya.
        
Diakuinya saat ini, bekerjasama dengan perusahaan besar China alibaba.com sudah membudidayakan lebih dari 30 hektar di tempat kelahirannya di Kilo.

Pemanfaatan media sosial untuk pemasaran produk sangat penting."Dengan menggunakan pendekatan bisnis online, siapapun di seluruh di seluruh dunia akan bisa membaca cepat produk dipasarkan", Jelas Nasrin.
           
Nasrin yang pernah diundang oleh Presiden Megawati, Presiden SBY dan Presiden Jokowi ke Istana Negara sebagai pengusaha jamu yang cukup berhasil di NTB mengatakan, Sukses itu takdir bagi orang yang ingin berubah,Katanya.

 "Produk daun kelor (moringa) sudah dipasarkan hingga Taiwan dan akan menjadi produk nasional sebagai makanan tambahan anak di Kementerian Kesehatan untuk memerangi stunting",Terang Nasrin.
            
Jika sebuah produk sudah dikenal luas, maka bukan kita lebih akan memakannya, tetapi orang yang pernah mengkonsumsi produk kita inilah kelebihan pasar online.
               
Nasrin mengatakan bahwa berbisnis bisa mulai dengan barang yang dianggap tidak terlihat seperti akar alang-alang, daun sirih, daun pare dan daun kelor. 
           
Kampung media bisa menjadi sebuah potensi untuk kegiatan bisnis. Pendekatan bisnis pohon kelor ini akan dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat,Tutupnya (KIM)



Sabtu, 23 Maret 2019

Bupati Minta Kades Prioritaskan Aspek Perencanaan


Kim,Parado-Seiring pemberian kewenangan dan penyediaan anggaran, baik  yang bersumber dari dana pusat maupun daerah, desa dituntut untuk menyusun perencanaan yang cermat dan komprehensif agar seluruh sumber pendanaan tersebut dapat menggerakkan sumber daya bagi akselerasi pembangunan desa,  lebih terarah dan optimal". 

Demikian ungkap Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dihadapan peserta pembukaan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa, Tim Kecamatan, Kepala Desa dan BPD Kabupaten Bima, Jumat (22/3) di Aula Hotel Mutmainnah Kota Bima.
             
 Pada Bimbingan Teknis yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 22 sampai 23 Maret 2019 tersebut, Bupati menekankan agar para Kades yang dilantik memperhatikan pentingnya aspek perencanaan pada periode awal masa jabatan.
           
 "Bupati yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda H.M. Qurban, SH juga mendorong pentingnya sinergi antara kepala desa beserta jajaran dan unsur BPD.
          
 BPD juga dihadirkan pada Bimtek agar dalam pembangunan di desa tidak didasari saling pemahaman  antara BPD dengan pemerintah desa karena masing-masing memiliki tugas dan fungsi serta  wewenang dalam tata kelola Pemerintah desa.
        
"Karena itu, sinergi antara kepala desa beserta jajaran dengan pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) diharapkan mampu mempercepat pembangunan di desa". Jelas Bupati.
             
Sebelumnya, Koordinator Program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) Bima Asrullah, ST menjelaskan bahwa Bimtek merupakan kemitraan antara KOMPAK dan Pemerintah Kabupaten Bima dalam hal ini Bappeda dan Dinas PMDes.
          
160 orang peserta Bimtek  berasal dari unsur pembina teknis Pemdes dan pendamping desa masing-masing kecamatan. Peserta juga terdiri dari para Kepala Desa dan Ketua BPD dari 53 desa yang dilantik.
           
"Setelah mengikuti Bimtek para kepala desa diharapkan dapat menyusun rencana pembangunan jangka menengah RPJM Desa sesuai dengan amanat Permendagri" Terang Asrullah.(Kim)

Jumat, 22 Maret 2019

Mau Adukan Masalah, Pakai Aplikasi “Ncundu” Saja



Kim,Parado- Pemerintah Kabupaten Bima,melalui Dinas Komunikasi informatika dan Statistik Kabupaten Bima, dalam waktu dekat akan meluncurkan aplikasi, sebagai tempat curahan permasalahan di Kabupaten Bima.

H. Abdul Wahab Usman,SH, mengatakan aplikasi yang ingin diluncurkan bernama “Ncundu”,kegunaan aplikasi ini, iyalah sebagai tempat masyarakat mengadukan segala masalah yang muncul sosial, seperti inftraktuktur, ketimpangan Sosial,ungkapnya. Kamis (20/3).

“Aplikasi Ncundu, sedianya diresmikan tahun 2018 kemarin, namun karena banyak masukan dari berbagai pihak, aplikasi ini harus disempurnakan, rencananya sekitar pertengahan Tahun 2019, dipastikan diluncurkan”,Kata Wahab.

Sambil menunggu, aplikasi Ncundu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat juga, telah meluncurkan Aplikasi “NTB Care”, Warga kabupaten Bima, sementara bisa menyampaikan keluhanya di NTB Care,Terangnya.

“Misalnya ada aduan tentang jalan, maka melalui Aplikasi akan langsung mengarahkan pada Dinas terkait”,Katanya.

Disebutkan Wahab, Lamban atau cepat respon atas aduan masyarakat,oleh aplikasi akan tercacat secara langsung dan bisa menjadi dasar penilaian kinerja Pejabat,Jelasnya.

Kadis Kominfostik berharap, jauh dari hambatan dan rintangan, sehingga Aplikasi “Ncundu” dapat diorbitkan pertengahan Tahun 2019, sebagimana rencana,Tutupnya. (Opick)

Diskominfostik : Cara Bijak Hadapi Hoax di Medsos



Kim,Parado- Menjelang Puncak Pemilu Tahun 2019, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Bima, menghimbau kepada masyarakat supaya tidak membangikan Konten-konten yang bernuansa Hoax, karena dapat membuat permusuhan dan disintegrasi bangsa.Hal itu disampaikan H. Abdul wahab, Usman, SH. Rabu (20/3).

“Hoax dibuat untuk mempengaruhi opini publik pada hal –hal tertentu, maka masyarakat diharapkan memeriksa dulu informasi yang tersebar di media sosial baru dapat di sebarkan”,Ujarnya.

Wahab menjelaskan, jika masyarakat tidak memeriksa informasi sebelum dibagikan,maka bisa saja masuk kategori perbuatan Pidana, dari itu “share informasi yang dapat menguntungkan diri sendiri dan orang lain”,Tegasnya.

Selain itu, kita jangan membuat Status-status di media Sosial yang berdana Provokatif atau mengarah pada isu-isu sara. Diskominfo sendiri tetap memantau lalu lintas informasi medsos, kalau ada akun yang  provokatif dan baerbau sara, apalagi Hoax, dipastikan akan dilaporkan ke Kementerian kominfo Pusat, supaya ditindaklanjuti untuk di Blokir, bila syaratnya memenuhi untuk dilakukan, Jelasnya.

“Jangan membagikan Vidio atau Foto kejadian pembunuhan atau bentuk kekerasan lainya tanpa di Blur atau diedit, nanti bisa membuat trauma sosial atau angresi lebih lanjut”,Tutupnya.(opick)




Kominfostik Bima Pelajari “Tanda Tangan Digital” di Sumbawa



Kim,Parado- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi, menggelar sosialisasi Keamanan/Keamanan Data Informasi Daerah dengan Tema “ Penerapan sertifikasi Elektronik tanda tangan digital guna menjamin Keamanan siber dan keamanan Informasi”, Pada kamis (21/3/2019) bertempat di Aula Kedai Sawah Komplek KTC Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.

Kegiatan  Sosialisasi ini, melibatkan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik seluruh wilayah Provinsi NTB.

Kepala Dinas Kominfostik Kabupaten Bima H. Abdul Wahab Usman,S.H, yang juga diundang dalam kegiatan tersebut, memastikan akan hadir dalam kegiatan Sosialisasi bersama beberapa pegawai lain.

Pemahaman tentang Penerapan sertifikasi Elektronik tanda tangan digital guna menjamin Keamanan siber dan keamanan Informasi, sangat diperlukan guna menjamin keamanan data yang berbasis Online kedepan, ungkapnya.

“Kedepan serba Online, termasuk urusan surat menyurat yang memerlukan tanda tangan Online, meskipun misalnya seorang kepala Daerah ada di luar daerah maka tetap bisa melakukan penandatangan surat-surat penting lewat aplikasi Online”,kata wahab.

Disebutkanya tanda tangan online, bisa dipastikan melalui aplikasi nantinya tidak dapat dipalsukan, kerena menggunakan sistem yang dijamin juga keamananya, Jelas Kepala Kominfostik Kabupaten Bima.

“Bersama 5-6 orang Pegawai, saya akan berangkat ke sumbawa, guna mendengarkan paparan sosialisasi tersebut”,katanya. (Opick)



Peserta PBK Kantongi Sertifikat



Kim,Parado- Sebanyak 192 Orang Peserta yang telah mengikuti Pelatihan berbasis Kompetensi (PBK) yang digelar di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Loka Latihan Kerja (LLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, bertempat di jalan Ponegoro No.11 Raba Bima (6/2) lalu, kini semua rentetan pelatihan telah selesai.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Bima, H. Nasrullah,Sos mengatakan, kegiatan pelatihan telah selesai dari beberapa waktu yang lalu (8/3/2019), karena pelatihan dilaksanakan hanya sekitar 1 Bulan,ungkapnya. Rabu (20/3).

“Semoga ilmu yang mereka peroleh dapat di aplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari”,katanya.

Adapun Paket pelatihan sebanyak 12 Paket, terdiri dari Sepeda Motor 2 Paket, Menjahit 2 Paket, Bahasa Ingris 2 Paket, Procesing 1 Paket, Las Listrik 1 Paket, Operator Computer 2 Paket dan teknisi HP 2 Paket. Jika dihitung jam Pelajaran sekitar 200 Jam dengan alokasi waktu sebulan,terang Nasrullah.

“Selain keterampilan mereka telah dilengkapi sertifikat dan uang saku selama pelatihan berlangsung”,Katanya (Opick)

Kakek Nurdin Tinggal di Rumah Kumuh, Butuh Uluran Tangan



Kim,Parado- Dalam Undang -undang Dasar  (UUD) 1945, terdapat pasal 34 ayat 1 dinyatakan bahwa “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”.Harusnya, jika mengacu pada amanat undang-undang tersebut, tidak ada lagi rakyat negeri ini yang masih dalam kondisi taraf kehidupan tidak layak dan berada di bawah garis kemiskinan. Karena pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin kesejahteraan rakyat.

Namun tidak demikian yang dialami Nurdin (80 Tahun) warga Desa Nata RT 01 RW 01 Dusun Oi Saja kecamatan Palibelo kabupaten Bima, bertahun-tahun duda sebatang kara ini, hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan.

Bagimana tidak, kondisi rumah 4 (empat) Tiang, miliknya  tiang terlihat reot, berkonstruksi kayu yang telah lapuk dan berdinding tepas bambu serta beratap daun rumbia.

Ditinjau langsung oleh Team, Rabu (20/3), terlihat ke dalam rumah yang berukuran tidak lebih dari 2 meter persegi itu, kakek tua ini tidur tanpa alas, dibaluti selimut lusuh dan beberapa bantal yang sudah usang.

Kakek sebatang kara ini, bertahan hidup hanya mengandalkan santunan dari saudaranya yang berada di desa Rabakodo kecamatan Woha,sesekali datang untuk menjenguknya, “Disyukuri saja, karena masih punya saudara yang dapat memperhatikan, sekalipun tidak setiap hari”,Ungkap Nurdin, dengan nada sendu.

Nurdin mengaku selama hidupnya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah desa setempat layaknya warga lain, seperti layanan kesehatan dan program sejenisnya, “Kalau sakit saya diam di rumah saja, jangankan untuk berobat untuk makan saja menunggu belas kasih tetangga,” urainya menitikkan air mata.

Disebut BPJS, PKH atau sejenisnya, kakek ini tidak mengerti, karena tidak pernah mengenal program bantuan, saat ini ia tetap berharap ada perhatian pemerintah untuk dirinya diusia senja. “Pernah dapat bantuan beras miskin (raskin) tiga kali meminjam nama tetangga,” ujarnya. (Kim)

Nelayan yang Sempat Hilang, Bupati Perintahkan Dinsos Jemput



Kim,Parado- Tiga Anggota Keluarga Nelayan, Asal Desa Rato, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, yang sempat dilaporkan Hilang, kini telah ditemukan.

Tiga anggota Keluarga ini, Arif Muhammad, 38 Tahun selaku Suami, Tiara ,28 Tahun selaku istri dan Syarifudin alias One, Keponakan 13 tahun.

Mereka dikabarkan hilang pada pada Jum’at (15/3) sewaktu melaut mencari ikan di Perairan Lambu dan akhirnya ditemukan oleh kru kapal Wisata yang hendak menuju Pulao Komodo.

Pemerintah Kabupaten Bima, Melalui Dinas Sosial, Bidang BJS, Rizal Muklis, S.E, atas nama Pemerintah Kabupaten Bima, mengurus kepulangan ketiga Nelayan atas Perintah langsung Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri.

Rizal membenarkan jika tiga orang Nelayan Asal Rato, Kecamatan lambu, yang dinyatakan hilang beberapa waktu yang lalu, kini telah di Evakuasi, Team Gabungan dari tempat mereka ditemukan kemarin, di Gililawa Kepulauan Komodo ke Labuan Bajo,ungkapnya.

“Saya sudah mengurus kepulangan mereka, atas nama Pemerintah kabupaten bima, Insya Allah Pukul 12,00 Siang nanti, kami akan lending di bima, Pakai pesawat Wing Air”,Katanya. Pada (21/3).

Sesuai Informasi yang dihimpun Rizal, sebelumnya Baling-baling kapal mereka Patah, kemudian terombang-ambing tiga hari di laut, sampai terdampar di Gililawa dekat kepulauan Komodo,jelasnya.

“Tiga hari di Gililawa, mereka bertahan hidup dengan menyantap Daun Asam dan Air genangan untuk bertahan hidup”,Tutup  Rizal. (Opick)

Rabu, 20 Maret 2019

Pembinaan Pendidikan Keluarga, Solusi Cegah Kasus Bunuh Diri di Huu

Sekretaris Pokja Pembinaan Pendidikan Keluarga,
 Dikpora Dompu, M Yusuf, M. Pd.

Kim, Parado - Sebanyak 6 kasus percobaan bunuh diri dengan cara menenggak racun serangga terjadi di Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu.

Kejadian itu terjadi selama rentang waktu awal Januari hingga bulan Maret tahun 2019 ini. Dari 6 kasus itu, 4 orang dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang lainya terselamatkan.

Upaya meminimalisir kasus percobaan bunuh diri yang rata-rata dilakukan anak-anak sekolah itu, Dinas Dikpora Kabupaten Dompu akan menjalankan program pembinaan pendidikan keluarga pada sekolah tingkatan SMP, SMA dan SMK di Kecamatan Huu.

Sekretaris Kelompok Kerja (Pokja) Pembinaan Pendidikan Keluarga, Dikpora Dompu, M Yusuf, M. Pd., menyebutkan bahwa pokja itu baru terbentuk tahun ini. Namun di tahun 2018 lalu sudah melakukan Bimtek awal dengan Kepala-kepala sekolah, pengawas, kelapa UPT dan Kepala Desa se Kecamatan Huu.

"Kelompok kerja yang sudah terbentuk ini bekerja untuk lebih mendekatkan lagi antara orang tua, siswa dan pihak sekolah. Selain itu juga untuk memberikan pendampingan dan supervisi pendidikan dalam meningkatkan keterlibatan keluarga dan masyarakat dengan satuan pendidikan," cetus M Yusuf, Selasa (19/03/2019).

Dikatakannya, dalam hal menyekolahkan anak, orang tua tidak bisa serta merta menyalahkan guru ketika ada sesuatu yang salah dalam pendidikan anak, begitu pula sebaliknya. Orang tua maupun guru merupakan orang yang berperan penting dalam pendidikan anak.

Selama ini banyak terjadi kesalahan terkait hubungan antara orang tua dan anak dalam hal pendidikan. Terkadang orang tua tidak mampu memahami perkembangan psikologis anak. Akibatnya, anak susah dikendalikan, minum-minuman beralkohol hingga berujung pada aksi bunuh diri minum racun.

"Artinya belum ada dukungan sacara psikologis dari orang tuanya. Orang tua harus mampu memahami perkembangan psikologis anaknya. Harusnya sekolah juga mengajak agar diberikan pemahaman tentang prilaku anak terutama oleh guru bimbingan konseling," jelasnya. 

Lebih jauh dijelaskannya, akhir-akhir ini ia sering mendapatkan informasi dari warga dan guru-guru SMP, SMA/SMK di Kecamatan Huu. Dimana anak-anak sekolah masuk ruangan belajar dalam kondisi mabuk beralkohol. Sehingga saat proses pembelajaran susah dikendalikan guru.

"Hal ini sudah menjadi sesuatu yang kerap dikeluhkan oleh guru dan masyarakat. Jadi susah mengajar karena pengaruh alkohol. Kejadian bunuh diri ini mirip-mirip seperti itu, tidak pulang kerumah, dimarahi orang tua lalu minum racun," katanya.

Program pembinaan pendidikan keluarga yang dicanangkan Dikpora itu paling tidak ada paguyuban keluarga di kelas. Guru atau wali kelas paling tidak saling menukar nomor handphone dengan wali murid. Tujuannya agar mereka bisa saling menyampaikan informasi terhadap anak yang tidak masuk sekolah atau sakit kepada guru.

"Sekarang tidak nyambung sekolah dengan orang tua. Disepanjang jalan saat jam belajar banyak siswa ditemukan keluyuran diluar sekolah. Artinya ada miskomunikasi antara sekolah dan orang tua," paparnya.

Katanya, sekolah binaan akan menerepakan program tersebut, selain itu ada paguyuban keluarga dan pentas seni. Anak-anak yang punya karya ditampilkan di sekolah dan dipamerkan saat kegiatan ekstra kurikuler maupun saat pembagian rapor dengan menghadirkan orang tua. Tujuannya untuk membangkitkan semangat belajar siswa serta untuk menghilangkan pikiran-pikiran negatif dari siswa.

"Orang tua harus dilibatkan agar komunikasi dengan sekolah tetap lancar. Sehingga setiap persoalan yang dihadapi siswa bisa diatasi bersama," tutupnya. (Kim)

Selasa, 19 Maret 2019

Wabup Buka Lokakarya Pembentukan UPT Disdukcapil



Kim,Parado- Pemerintah daerah tengah berupaya meningkatkan inovasi  publik, dengan terus menggerakkan ASN dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah.

 Demikian ungkap Wakil Bupati Bima H. Dahlan M Noer Selasa (19/3) saat memberikan sambutan pada Lokakarya Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil  yang didukung oleh Progam Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) yang merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia di Aula Hotel Mutmainnah Kota Bima.
            
Rencananya akan dibentuk 7 unit pelayanan mencakup kecamatan Sape, Wera, Langgudu, Ambalawi, Lambu, Wawo, Tambora.
              
"Pelayanan terpadu merupakan jawaban atas keterbatasan kemampuan unit kerja agar pelayanan melalui UPT ini  dapat ditingkatkan. Ini penting agar pemerintah tidak tertinggal dalam aspek pelayanan publik yang berkualitas, tepat waktu dan terukur". Tandasnya.
        
District Coordinator Program KOMPAK Bima  Asrullah mengatakan, "Lokakarya diikuti 40 peserta yang merupakan Kepala Perangkat Daerah terkait, Camat, Pejabat Eselon III dan eselon IV Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima berlangsung selama tiga hari dari tanggal 19 sampai dengan 21 Maret 2019.
           
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Susana Dewi Rochimah, Frontline Service Coordinator KOMPAK NTB, Puji Wahyanti, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cilacap Jawa Tengah dan Engkan Sugiri  Kepala UPTD Disdukcapil Majenang- Cilacap Jateng". Jelas Asrul. (Opick)

Zunaidin : UPT Disdukcapil, Tingkatkan Akses Warga Rentan



Kim, Parado- Dalam bidang kependudukan, kerentanan warga atas akses dokumen kependudukan menjadikan pendekatan pelayanan dengan membentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT)  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menjadi alasan untuk menghadirkan negara dalam melayani warga".

Ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Kabupaten Bima Drs. Zunaidin HI, MM Selasa (19/3)  saat menjadi Narasumber Lokakarya Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil  yang didukung oleh Progam Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) yang merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia di Aula Hotel Mutmainnah Kota Bima.
     
Zunaidin yang didampingi Susana Dewi Rochimah, Frontline Service KOMPAK NTB dan Asrullah, ST, District Coordinator Program KOMPAK Bima mengemukakan, "Saat ini,  jumlah penduduk Kabupaten Bima 528.993 jiwa dan telah dilakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP) mencapai 97% dan perekaman akta 94,8%.
              
"Bagi wilayah terluar, pendekatan pelayanan melalui pembentukan UPT ini menjadikan legalisasi diri warga negara menjadi lebih efisien. Mengingat anggaran sudah tersedia, pada Bulan April 2019 pelayanan pada masing-masing kluster wilayah kemungkinan bisa dimulai". Jelasnya.
                
Narasumber lainnya, Puji Wahyanti, Sekretaris Disdukcapil Kabupaten Cilacap Jawa Tengah yang hadir dengan Engkan Sugiri  KaUPTD Disdukcapil Majenang - Cilacap mengemukakan, pembentukan UPTD Dukcapil mengacu pada sejumlah indikator.
              
"Dinas Dukcapil bekerja berdasarkan sistem secara nasional, bukan kebijakan daerah dan indikatornya mencakup kegiatan merupakan kewenangan Daerah". Urainya
           
Disamping bukan merupakan kegiatan lintas OPD, memerlukan arahan, pengaturan dan pembagian kerja, pengawasan dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaannya.
           
 "Indikator lainnya adalah  harus memberikan kontribusi dan manfaat langsung dan nyata serta sumber daya pegawai pembiayaan sarana dan prasarana". Jelas Puji.(Opick)

Kubah Musholla Al Ihklas Naik, Satgas TMMD Terus Genjot Program Fisik



Kim,Parado - Proses pembangunan Musholla Al Ikhlas Dusun Mujur Desa Lanci Jaya lumayan berat dirasakan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 104 tahun 2019 Kodim 1614/Dompu.

Hal itu diungkapkan Komandan Satgas Letkol Czi Arief Hadiyanto, S.IP., disela-sela kesibukannya mengawasi dan mengecek seluruh program fisik TMMD. Menurutnya. selain kondisi cuaca yang tidak menentu, Musholla Al Ikhlas dibangun dari dasar sehingga membutuhkan proses kerja yang ekstra jika dibandingkan dengan dua buah Musholla yang sedang direhab yakni Musholla Nurul Asyah Dusun Doro Mbee dan Musholla Bani Abbas Dusun Kara.

Namun Alhamdulillah, Sambung Arief, hari ini pemasangan kubah Musholla dan atapnya sudah selesai. "Hari ini juga dilakukan pelesteran hingga besok. hari Kamis mungkin bisa dilakukan pemasangan keramik," ujarnya.

Selain itu, Dandim 1614/Dompu itu juga menyampaikan kondisi kedua Musholla yang lainnya dalam tahap pengecatan dan finishing.

Dandim juga menyampaikan prosentase program fisik yang sudah dikerjakan hingga hari ini sekitar 80 persen. "Saya sudah lihat hasil keseluruhan pekerjaan selama program TMMD berjalan sudah mencapai sekitar 80 persen," sebutnya.

"Semoga kondisi cuaca besok cerah sehingga semua program fisik TMMD terutama pembukaan jalan, jembatan dan gorong-gorong serta duiker bisa selesai sebelum penutupan tanggal 27 Maret mendatang," harapnya.

Alumni Akmil 1998 tersebut juga berharap agar seluruh anggota Satgas menjaga semangat dan moril selama melaksanakan TMMD dan jangan ada pelanggaran sekecil apappun yang dapat berdampak pada diri dan keluarga serta satuan.(kim)

Wisat Senteluk Lombok Barat Jadi Ikon Wisata Halal di NTB


Kim,Parado – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meyakini Desa Senteluk yang berada di Kecamatan Batulayar bisa menjadi ikon wisata halal di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT, Anwar Sanusi saat mengujungi wisata kuliner di  Tanjung Bias Desa Senteluk, Senin (18/3) kemarin. Bersama rombongannya, Sekjen Kemendes langsung menikmati santapan hidangan laut dengan bumbu khas Lombok ditambah pemandangan pinggir pantai yang menawan di lokasi tersebut.

"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Senteluk. Keberadaan wisata kuliner ini merupakan pembangunan desa yang bisa menyerap lapangan kerja dari kalangan pemuda desa," ujar Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi dalam sambutannya, selasa, (19/3/2019)

Ia menilai keberadaan wisata kuliner ini menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya membangun desa. Pihak kementerian berjanji akan memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan wisata kuliner ini. Terlebih lagi dengan deretan lapak kuliner yang ada di sepanjang Pantai Tanjung Bias yang diyakini akan membuat kunjungan wisatawan ke desa wisata itu terus meningkat. 

"Wisata Kuliner Desa Senteluk bisa menjadi salah satu ikon wisata halal di NTB," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Senteluk Fuad Abdul Rahman pada kesempatan itu sedikit menceritakan awal mula pihaknya membangun kawasan wisata kuliner tepi Pantai Tanjung Bias. Berawal dari kegelisahannya selama ini melihat kawasan pantai yang kotor dipenuhi sampah, termasuk semak belukar yang ada di pesisir membuat pantai ini terkesan tidak terurus. Dirinya kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat dan para pemuda untuk mengembangkan pusat wisata kuliner di pantai itu.

"Alhamdulillah, berkat tekad yang sama, pusat wisata kuliner ini bisa terbangun," ungkapnya.

Wisata kuliner itupun membawa dampak bagi wisata di Desa Senteluk. Bahkan ia mengungkapkan, lapak kuliner yang ada di pantai itu tiap harinya tidak pernah sepi dari pengunjung. Tidak hanya dari daerah Lombok Barat saja namun dari luar daerah. Efek lainnya yakni dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Sejak adanya gempa, banyak warga kami yang dirumahkan. Namun keberadaan wisata kuliner ini bisa menampung mereka," ungkapnya.

Seperti diketahui, wisata kuliner yang berada di tepi Pantai Tanjung Bias Desa Senteluk ini menawarkan makanan laut yang enak. Selain itu bahan makan itu langsung diperoleh dari hasil tangkapan para nelayan. Sehingga cita rasanya tetap terjamin kesegarannya.

Untuk harga, lapak kuliner di tempat wisata ini menawarkan harga yang sangat bersahabat. Hal ini yang menjadi penilaian pihak dari Kemendes PDTT sehingga wisata kulinter Pantai Tanjung Bias diyakini dapat menjadi salah satu ikon wisata halal di NTB.(kim)

Tim Ekpedisi Laskar Nusa 2019 Lakukan Sosialisasi Dan Kas Keliling Di Kepulauan Terdepan, Terpencil dan Tertinggal


Kim,Parado-Tim eksebisi Laskar Nusa 2019 yang terdiri dari pihak Jajaran bank Indonesia bersama TNI Angkatan Laut dengan menggunakan KRI Karang Pilang 981 yang membawa tim tersebut melakukan sosialisasi dan kas keliling di kepulauan terdepan, terpencil dan tertinggal di desa Bajo Pulau Kecamatan Sape pada hari Rabu (13/3). Tim tersebut dipimpin langsung oleh Komandan KRI Karang Pilang 981,Mayor Laut ( P) Farid Ardiansyah bersama seluruh Crue Kapal Karang Pilang 981, unsure Jajaran Bank Sentral Indonesia, Anggota Pramuka dibawah naungan Lanal Mataram, para Dokter dan tenaga pengajar dari unsur TNI Angkatan Laut Lanal Mataram.

Pada saat kedatangan tim yang tergabung dalam Ekspedisi Laskar Nusa 2019 di desa Bajo Pulau tepatnya di SMPN 8 Satap Sape tersebut langsung diterima oleh Bupati Bima yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bima, Camat Sape, Kepala Desa Bajo Pulau, para guru, Kepala Sekolah, Siswa / siswi serta warga masyarakat desa Bajo Pulau Kecamatan Sape.

Kapten Laut Musliman, SH selaku Komandan Lanal Mataram menyampaikan bahwa merupakan kebanggaan bagi kami selaku TNI Angkatan Laut dalam rangka mendukung Bank Indonesia NTB untuk mendistribusikan uang rupiah ke pulau – pulau terdepan, terpencil dan tertinggal yang salah satunya di desa Bajo Pulau Kecamatan Sape ini. Apalagi dalam kegiatan ini sekaligus kegiatan edukasi bagi masyarakat dan pelajar serta memberikan bantuan sosial pendidikan dan kesehatan seperti yang kita laksanakan ini.

Dijabarkan pula bahwa, kami yang tergabung dalam Tim eksebisi Laskar Nusa 2019, usai melakukan kunjungan di pulau Bajo Pulau Kecamatan Sape Kabupaten Bima akan melanjutkan perjalanan kami ke Pulau Moyo dan Pulau Bungin Kabupaten Sumbawa dan Pulau Maringkik Kabupaten Lombok Timur dalam rangka kegiatan yang sama sehingga dari kegiatan ini masyarakat bisa menukarkan uang yang lusuh menjadi uang yang layak edar dan selanjutnya menuju armada Laut yang berada di Provinsi NTB sebagai akhir dari perjalanan kami. 

Sementara itu menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB UKI Ganesia mengatakan bahwa kegiatan layanan kas keliling ini merupakan salah satu tugas utama Bank Indonesia untuk senantiasa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, Bank Indonesia selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mengedarkan uang rupiah secara merata keseluruh wilayah NKRI termasuk kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini. 
Mengingat begitu pentingnya kebutuhan masyarakat akan uang Layak Edar di kepulauan terpencil, terdepan dan terluar tersebut, maka KPW Bank Indonesia Provinsi NTB melakukan kegiatan penukaran uang yang layak edar di tengah – tengah masyarakat sebagai symbol Negara. Penukaran uang yang layak edar ini sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga masyarakat dapat menggunakan uang tersebut dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Ujarnya

Dengan adanya kegiatan ini, Bank Indonesia NTB berkomitmen melayani masyarakat di pulau – pulau terpencil agar mendapatkan kesempatan yang sama dengan masyarakat di perkotaan dalam hal penukaran terhadap uang rupiah. 

Menurut Bupati Bima yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bima Putarman, SE menyampaikan bahwa dengan adanya program pelayanan kas keliling yang dilakukan oleh jajaran Bank Indonesia NTB dan jajaran TNI Angkatan Laut bagi warga masyarakat kepulauan teluar, terdepan dan terpencil ini memiliki makna yang penting bagi kepentingan nasional sekaligus berkontribusi menjaga kedaulatan Indonesia melalui penggunaan rupiah di pulau terluar dan terpecil sehingga dengan adanya pelayanan ini, kedepannya digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.

Dalam perspektif ekonomi, uang memainkan peranan penting,hal ini dikarnakan fungsinya sebagai alat penukar atau alat pembayar dan pengukur harga sehingga dapat dikatakan bahwa uang merupakan salah satu alat utama perekonomian. Dengan uang, perekonomian suatu Negara akan berjalan dengan baik sehingga mendukung tercapainnya tujuan bernegara yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur. Selain itu jika dilihat secara khusus di bidang moneter, jumlah uang yang beredar dalam suatu Negara harus dikelola dengan baik sesuai dengan kebutuhan perekonomian.

Dengan demikian, keberadaan uang tersebut harus dibuat dengan sedemikian rupa agar sulit untuk dipalsukan, karena itu Negara wajib mengatur tentang cirri, desain, bahan baku serta memastikan bahwa mata uang ruiah dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang resmi disetiap kegiatan masyarakat Indonesia terutama warga masyarakat yang berada di kepulauan teluar, terdepan dan terpencil yang berada di wilayah Provinsi NTB.

Keberadaan kas keliling kepulauan terluar, terdepan dan terpencil ini sebagai upaya langkah nyata pihak Bank Indonesia NTB dan Jajaran TNI Angkatan Laut dalam rangka memberikan pemahaman dan pelayanan kepada masyarakat terluar, terdepan dan terpencil akan penggunaan mata uang rupiah sebagai alat penukaran untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari – hari dalam rangka pemenuhan kebuhan hidupnya. Sekaligus ini merupkan salah satu cara pihak Bank Indonesia NTB dan jajaran TNI angkatan Laut dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Putarman, SE berharap, Semoga kerja sama antara Bank Indonesia NTB dan jajaran TNI Angkatan Laut dapat memberikan banyak manfaat khususnya untuk memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sisi pertahanan dan militer, dan Bank Indonesia NTB menjaga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan rupiah sebagai salah satu simbol negara serta mendorong perekonomian di wilayah kepulauan terpencil dan perbatasan Republik Indonesia.

Menurut Kepala Desa Bajo Pulau Bambang H. Ahmad Dalam Pengantar, dengan adanya kegiatan ini kami selaku kepala desa menyampaikan apresiasi terahdap jajaran Bank Indonesia Provinsi NTB bersama Jajaran TNI Angkatan Laut yang telah datang untuk memberikan pelayanan kas keliling ini sehingga masyarakat dapat menggantikan uang yang lusuh ke uang yang layak dipakai.

Mudah – mudahan kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengantikan uang yang lusuh kedalam uang yang layak pakai dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. 

Momentum ini ditandai dengan penyerahan bantuan berupa bantuan pendidikan, bantuan peralatan olahraga serta bantuan untuk pengobatan gratis melalui program sosial bank Indonesia. Bantan tersebut diserahkan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB UKI Ganesia serta diterima oleh Kepala SDN Bajo Pulau Ismail, S.Pd, Kepala SMPN 8 Satap Sape Samsuddin, S.Pd, M.Pd serta Kepala Puskesmas Pembantu Bajo Pulau Burhanddin, SKM (kim)

Pelatihan Tenaga Terampil Jasa Konstruksi Tahun 2019 Di Gelar


Kim,Parado-Sebanyak 40 orang tenaga terampil jasa konstruksi terdiri dari berbagai profesi dibidang konstruksi seperti tukang besi beton, tukang pasang bata, tukang bangunan gedung, tukang pasang ubin, tukang pasang plester yang berasal dari wilayah kecamatan Woha diberikan pelatihan oleh Bagian Administrasi Pembangunan Setda Bima yang bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi wilayah 4 Surabaya, Balai Jasa Konstruksi Provinsi NTB dalam rangka mewujudkan struktur usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil yang berkualitas. 

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Balai Jasa Konstruksi wilayah 4 Surabaya, Kepala Balai Jasa Konstruksi Provinsi NTB, Kepala BPJS ketenagakerjaan Kabupaten Bima, Kabag Lingkup Setda Bima, Kepala OPD, Camat Woha serta para tenaga terampil yang berasal dari kecamatan Woha 

Sebelum diberikan pelatihan, terlebih dahulu Wakil Bupati Bima Dahlan M.Noer memberikan arahan terkait dengan pembukaan kegiatan ini yang dilaksanakan di halaman kantor Bupati Bima pada hari Senin (18/3). Beliau ( Dahlan – Red) mengatakan bahwa terkait dengan keberadaan sarana dan prasarana infrastruktur pembangunan yang kita lihat ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh para tenaga terampil (tukang) guna membangun sarana dan prasarana pembangunan tersebut. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan mutu pembangunan itu sendiri, pemerintah daerah melalui bagian Administrasi pembangunan Setda Bima melakukan kegiatan pelatihan bagi tenaga terampil,sehingga dengan adanya pelatihan ini diharapkan para tenaga terampil akan mendapatkan materi maupun ilmu terkait dengan tata cara melakukan pekerjaan pembangunan yang berkualitas.
Pemerintah daerah menganggap penyelenggaraan konstruksi harus menjadi komitmen sungguh-sungguh para penyelenggara kegiatan pembangunan konstruksi. 

Ini penting dilakukan agar hasil pembangunan infrastruktur dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan fungsi dan unit sarana dan prasarana pembangunan yang dibangun, sehingga menuntut para tenaga terampil ini agar dapat melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan perencanaan yang matang dan tidak asal – asalan.

Pelatihan yang diberikan bagi tenaga terampil (tukang) ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas bagi tenaga terampil yang bekerja di bidang jasa konstruksi sehingga mereka akan mengetahui cara melaksanakan pekerjaan pembangunan yang dilaksanakannya dengan mutu dan kualitas yang sangat bagus.

Selain itu juga, dalam menjalankan kewajibannya sebagai tenaga kontruksi bangunan, maka tenaga terampil tersebut harus memiliki sertifikat, yang mana keberadaan sertivikat ini mengamanatkan bahwasanya para tenaga terampil tersebut telah memiliki keahlian yang tidak diragukan lagi dalam melaksanakan dan membangun proyek pembangunan tersebut.

Oleh karena itu, keberadaan tenaga terampil pada bidang Usaha Jasa Konstruksi saat ini sangatlah dibutuhkan untuk mendukung proses pembangunan yang direncanakan sehingga dengan adanya sertivikat ini maka proses pembangunan yang mereka kerjakan tiak diragukan lagi, karna mereka ini telah diberikan pelatihan dan pendidikan terkait dengan proses pembangunan yang dilaksanakan dalam mengerjakan sebuah proyek pembangunan.

Dahlan M.Noer berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, dalam rangka meningkatkan kompetensi dalam pekerjaan yang dilaksanakanya, sehingga dari hasil pelatihan ini mereka akan mendapatkan ilmu pengetahuan terkait dengan tata cara melaksanakan dan mengerjakan pembangunan yang bekualitas. 

Menurut Kabag Administrasi Pemerintahan Setda Bima Soewandi, ST, MT dalam laporan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahunatata cara melaksanakan pengerjaan dengan baik, sehingga hasil yang dikerjakan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pembangunan yang dikerjakan, selain itu juga setelah dilaksanakan kegiatan pelatihan ini kedepannya para tenaga terampil akan diberikan sertifikat sehingga dari pelatihan dan pemberian sertivikat tersebut, papra tenaga terampil ini akan dipakai keahliannya dalam mengerjakan pembangunan dalam suatu proyek pembangunan.

Untuk itu, kepada para tenaga terampil agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik – baiknya dalam rangka mendapatkan ilmu yang diberikan oleh para tutor terkait denga tata cara mengerjakan pembangunan dengan baik dan benar dengan peningkatan mutu pembangunan tersebut.
Direncanakan pelatihan ini akan dilangsungkan selama 2 (dua) hari mula idari tanggal 18 s/d 19 Maret 2019 di aula kantor Bupati Bima, 

Untuk tenaga pengajar berasal dari Kepala Balai Jasa Konstruksi wilayah 4 Surabaya, Kepala Balai Jasa Konstruksi Provinsi NTB, Kepala BPJS ketenagakerjaan Kabupaten Bima, Kabag Administrasi Pembangunan serta jajaranya Lingkup Setda Bima.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Balai Jasa Konstruksi wilayah 4 Surabaya Indra Sulistrio menyampaikan bahwa dengan adanya keberadaan pelatihan bagi Tenaga kerja yang bersertikat diharapkan memiliki kemampuan daya saing serta mendapat upah yang tinggi. Sertifikat tidak hanya merupakan kewajiban yang diamanatkan Undang- Undang Jasa Konstruksi,tetapi harus juga ada manfaatnya bagi tenaga di sektor konstruksi. 

Keberadaan Sertifikat Kompetensi Kerja merupaka tanda bukti pengakuan kompetensi tenaga kerja konstruksi. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mewajibkan setiap pengguna jasa dan penyedia jasa untuk mempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja. Undang-Undang ini juga memuat sanksi jika kewajiban tidak dilaksanakan, yakni dikenai sanksi penghentian sementara jasa konstruksi. 
Dengan adanya pelatihan bagi tenaga terampil ini, untuk memberi arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi guna mewujudkan struktur usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil yang berkualitas. 

Momentum ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis alat pelindung kerja diri dari Kepala Balai Jasa Konstruksi wilayah 4 Surabaya Indra Sulistrio dan dari Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kepada Wakil Bupati Bima Dahlan MNoer dan selanjutnya diserahkan secara simbolis kepada 2 (dua) orang peserta pelatihan. (Kim)