Senin, 30 Maret 2015

Seminar Internasional Mau Ungkap Kebenaran Peristiwa 1965

Seminar Internasional Mau Ungkap Kebenaran Peristiwa 1965
 KM. walet Selatan.
Detik, news
Den Haag - Seminar terbuka dengan tema Indonesia's 1965 Massacre: Unveiling The Truth, Demanding Justice (Pembantaian di Indonesia 1965: Mengungkap Kebenaran, Meminta Keadilan) tersebut akan digelar di jantung kota Den Haag, kota hukum dan perdamaian, 10 April 2015 mendatang.



Tuan rumah penyelenggara seminar ini, yakni International People's Tribunal on 1965 Crimes Against Humanity in Indonesia, menghadirkan narasumber berpengaruh dan memiliki reputasi internasional di bidangnya.

Mereka antara lain Prof. Dr. Saskia E. Wieringa, Prof. Dr. J.P. (Jan) Pronk Jan Pronk, Prof. Dr. Cees Flinterman, Dr. Gerry van Klinken, Nursyahbani Katjasungkana, SH, dan Dr. Todung Mulya Lubis, SH.

Seminar ini sebagai bagian dari proses menuju Pengadilan Rakyat, untuk mendiskusikan berbagai elemen dan mekanisme terkait, serta penjelasan atas dakwaan-dakwaan yang akan menjadi dasar untuk pengadilan, demikian siaran pers yang diterima detikcom di Den Haag, Senin (30 Maret 2015).

Disebutkan bahwa pembunuhan massal, penganiayaan dan penahanan tanpa pengadilan atas satu juta warga Indonesia terduga sayap kiri, yang disusul peristiwa 1 Oktober 1965, hingga hari ini masih menjadi subjek pengingkaran oleh pemerintah Indonesia dan demikian juga dengan masyarakat umum.

Untuk mengatasi budaya impunitas dan untuk memulai kegiatan yang akan memutus lingkaran setan pengingkaran, distorsi, tabu dan sikap menutup-nutupi, itulah didirikan International Tribunal 1965 Foundation (IPT 1965) di Belanda pada akhir tahun lalu.

Bekerjasama dengan para aktivis hak asasi manusia (HAM), para aktivis solidaritas dan orang-orang yang selamat dari kejahatan 1965 kejahatan di Indonesia, yayasan ini telah mulai kampanye internasional untuk mengorganisir Pengadilan Rakyat yang akan diadakan akhir tahun ini di Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah dengan Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar