Jumat, 06 Maret 2015

Hutan Seputaran Dam Pela Parado Tinggal Menghitung Tahun





KM. Walet Selatan
Bumi Ini Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan Manusia tetapi tidak cukup Memenuhi Keserakahan Manusia” (Magandi).


Kita mengetahui bersama bahwa kayu adalah merupakan penyangga Utama bagi Tumbuhnya Mata Air, tanpa adanya Kayu, maka mata Air tidak akan bisa timbul, terkecuali kehendak Tuhan semata.

Lama sudah kegitaan masyarakat yang tidak bertanggung jawab, merambat kayu Hutan Seputaran Dam Pela Parado, mulai dengan memotong kayu-kayu untuk di perjual belikan sampai kepada pengambilan dengan dalih kayu bakar, secara besar-besaran bahkan sekarang beberapa titik terjadi Peladangan Liar, entah kenapa Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kehutan, enggan memperhatikan perkembangan kerusakan Hutan tersebut.

Jika dibiarkan terus oleh Pihak terkait konsdisi seperti itu, jangan heran dalam waktu 2 Tahun kedepan Hutan Dam Pela Parado Gundul total, bagi masyarakat Parado Hutan menjadi bagian integral yang menjadikan kehidupan masyarakatnya berkecukupan, dimana di hutan menyimpan berbagai potensi yang dapat dijadikan sumber  Ekonomi.

Mahasiswa, Masyarakat, Pemuda bahkan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat Parado sudah sering melaporkan atau menyampaikan Aspirasi tentang Kejahatan Terhapat Lingkungan pada Dinas Kehutanan Kabupaten Bima, tetapi respon tetap saja dingin, seolah-olah tidak memiliki beban tanggung jawab Institusi, mungkin tabiat Birokrasi kekinian kebanyakan memang sedang mengidap penyakit “Kerusakan Mental’, “ Maunya bermewah-mewahan tetapi enggan melaksanakan Tugas yang melekat padanya”.

Komitmen tugas hanya terucap dari mulut yang sering berkata bohong, Sumpah Jabatan tinggal sebagai pemanis Pelantikan, sedikitpun tidak terinternalisasi dalam diri mereka, bisa terlihat kondisi Hutan Dam Pela Parado Sekarang sangatlah jauh berbeda dari sebelumnya, cita-cita menjadikan Hutan sebagai sumber kehidupan masyarakat sebagaimana diatur di dalam Undang-ungdang insya Allah sebentar lagi menjadi kenangan. (Opick)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah dengan Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar