KM. Walet Selatan.
Melaksanakan kegiatan secara
bersama-sama (Gotong royong) Warga masyarakat zaman sekarang sudah jarang kita
temukan, karna pergeseran nilai kehidupan dari cara hidup komunal menjadi individualistik.
Di Kecamatan Parado Gotong-royong
menjadi modal utama kehidupan bermasyarakat untuk mengikat tali persaudaraan
antar sesama dan menjadi nilai luhur bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh
bangsa lain di dunia ini. Gotong-royong bisanya dilakukan pada hari Jum’at dan
Minggu dalam segala hal yang berkaitan langsung pada kegiatan masyarakat
misalnya, Persiapan Paruga Pernikahan, pinda rumah, khitanan, pembersihan
kuburan, penggalian kuburan, dan berbagai macam lagi lainya.
Kepala Desa Parado wane Jamaluddin
Ahmad, Minggu (18/1) disela-sela kegiatan menuturkan, kita di Parado Wane rutin
laksanakan kegiatan Gotong royong pembersihan lokasi Tempat Pemakaman umum
(Kuburan), setiap 1 kali dalam 2 bulan dan bukan itu saja, Kegiatan
Gotong-royong berlaku pada setiap yang berkaitan dengan persolan umum.
Semangat gotong-royong harus kita
pertahankan menjadi Nilai luhur bermasyarakat yang tidak boleh luntur
sedikitpun, bahkan justru terus dikembangkan menjadi paradigma Nasional seperti
yang ditanamkan serta dicita-citakan oleh pendiri Bangsa, sebenarnya segala
sesuatu jika dikerjakan secara bersama-sama pasti lebih mudah dan hasilnya
Yakin jauh lebih baik, kata pepatah “Berat sama dipikul ringan sama dijinjing”Tegasnya.
Gotong-royong memang telah
menjadi budaya masyarakat Parado sejak tempo dulu hingga sekarang, ungkap salah
satu tokoh masyarakat Parado Yusuf Sarbini, mudah-mudahan terus di pertahankan
sebagai bagian membagun budaya atau melestarikan budaya dan anak cucu kita
kedepan terus mewarisi nilai tersebut, dalam semangat hidup kemudian
diimplementasikan secara terus-menerus.(Opick)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar