KM. Walet Selatan
Pupuk menjadi bahan yang
paling dibutuhkan Petani ketika masa-masa awal penanaman, Pemeliharaaan Tanaman, Pupuk Bersubsidi menjadi pilihan Para
Petani yang ada di seluruh Pelosok Kabupaten bima, lebih khusus Kecamatan
Parado, tapi sayang distribusi Pupuk dari Distributor ke salah satu Pengecer Parado yang diperuntukan Desa Kuta, mengalami kejanggalan,
dimana tanpa Rencana Definitif Kebutuhan kelompok (RDKK), jatah Pupuk Masyarakat Tani, disalurkan oleh Distributor
kepada Pengecer.
Jufrin sebagai Pendamping
Lapangan (PPL) Desa Kuta, saptu (24/1) , merasa aneh ketika mengetahui Informasi
melaui Distributor Pupuk Kabupaten Bima yakni H Ibrahim, bahwa 60500 Ton Pupuk
jenis Urea, telah disalurkan pada Pengecer, sekitar 36 Ton, dipastikan
berkurang tanpa diketuhi oleh dirinya dan kepala Desa Kuta, apalagi RDKK belum
disetorkan untuk tahun 2015 sekarang. Hal senada disampaikan Kepala Desa Kuta,
Syarjan S.PdI , “bahkan secara tegas akan saya tindak lanjuti dengan
mengusulkan diganti Pengecer Pupuk tersebut, sebab masyarakat saya dirugikan,
dengan tindakan Pengecer bertabiat begitu. Katanya 36 Ton resmi telah tersalurkan,
tapi sepengetahuan saya, tidak tidak ada yang nyampai pada masyarakat”.
Tegasnya. lebih lanjut syarjan mengaku jusing juga jadinya dari tahun
ke tahun begini saja keadaan, masyarakat kelukan terus tentang kelangkaan
Pupuk dan mahalnya harga Pupuk Bersubsidi.
Baharudin S. Sos selaku camat Parado tegas meturkan, dapat ditolerir harga Pupuk Jenis apapun dijual diruang lingkup parado, meningkat dari harga Het, hanya 5000 Rupiah, itupun atas pertimbangan jauh Wilayah, JIka ada yang berani main-main dengan persoalan pupuk atau menjual keluar dari Parado pasti ditindak tegas.
Baharudin S. Sos selaku camat Parado tegas meturkan, dapat ditolerir harga Pupuk Jenis apapun dijual diruang lingkup parado, meningkat dari harga Het, hanya 5000 Rupiah, itupun atas pertimbangan jauh Wilayah, JIka ada yang berani main-main dengan persoalan pupuk atau menjual keluar dari Parado pasti ditindak tegas.
Beberapa masyarakat datangi Rumah
Kepala Desa Kuta, demi menyampaikan keluhan tentang susahnya mendapatkan Pupuk
di Desa Kuta sekarang. (Opick)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar