KM. Walet Selatan.
Otonomi Daerah merupakan Konswekwensi dari
berpindahnya Paradigma Pembangunan dari sentralisasi ke
Desentralisasi, Kegiatan Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Parado
(IMAPPA), sudah memasuki hari ke Dua, dimana Materi Otonemi Daerah
yang dijadwalkan Selasa (27-1), dibawakan oleh Camat Parado,
Baharudin. S.Sos.
“Otonomi diterjemahkan sebagai pemberian
kewenangan Pusat Kepada Daerah untuk mengurus hak-haknya dan
menuanaikan kewajiban, secara mandiri tanpa ada intervensi dari pihak
manapun” contohnya Kabupaten Bima, didelegasikan mengurus urusan
Pemerintahan, social kemasrakatan sendiri dan tidak diganggu-gugat,
lebih kita spesifikkan, bicara Otonomi bagaimana konsepsi membangun
Parado secara bersama-sama , agar Ide dan gagasan tidak terbengkalai
atau sia-sia.
Materi seperti ini tidak
ditemukan diperkuliahan atupun sekolah, banyak manfaatnya dan saya
sangat bersyukur diberi porsi menyampaikan Materi Otonomi Daerah,
adik-adik teruslah berproses baik Kampus maupun Organisasi dengan
kontinyu, membangun Parado tidak mampu dilaksanakan Pemerintah saja,
melaikan harus ada Partisipasi bersama kita semua, Pesanya.
Sejak dulu memang Materi Otonomi Daerah
diberikan Khusus Pemerintah Kecamatan, sehingga walaupun berganti
Tahun atau Pimpinan Kecamatan, materi tersebut tetap pada porsinya.
Jika kita serahkan pada orang lain, kayaknya tidak cocok atau tidak
pas. Ungkap Hamdan Ketua IMAPPA. (Opick).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar